Bukan Penonton, Tapi Penentu; Peran Ormas Lingkungan dalam Menjaga Kelestarian dari Jerat Industri

- Jurnalis

Selasa, 8 Juli 2025 - 19:40

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh
Ahmad Syafi’i
(Anggota AMPHIBI Jawa Timur)

OPINI – Kondisi lingkungan hidup kita hari ini kian tercekik oleh laju aktivitas industri yang tak terkendali. Polusi udara di perkotaan, pencemaran sungai akibat limbah pabrik, laju deforestasi yang mengerikan, hingga emisi karbon yang memicu perubahan iklim ekstrem, semuanya menjadi bukti nyata tekanan terhadap bumi. Tak bisa dimungkiri, perusahaan-perusahaan besar memegang peran signifikan dalam degradasi lingkungan ini. Namun, tanggung jawab pelestarian bukan semata berada di pundak negara. Perlu ada dukungan dan kontrol kuat dari masyarakat sipil. Di sinilah organisasi masyarakat berbasis lingkungan (ormas lingkungan) hadir sebagai aktor kunci yang mengawal kelestarian, bergerak bukan sekadar penonton, melainkan penentu masa depan lingkungan kita.

Peran Strategis Ormas Lingkungan

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ormas lingkungan memiliki peran strategis yang tak tergantikan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan industri dan kelestarian alam. Mereka tak hanya vokal, namun juga melakukan fungsi advokatif yang konkret:

  • Kontrol Sosial; Ormas lingkungan berperan sebagai mata dan telinga masyarakat dalam mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan. Sebagaimana ditegaskan oleh para ahli hukum lingkungan, kepatuhan terhadap Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta instrumen seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, harus ditegakkan tanpa kompromi. Ormas inilah yang kerap mengungkap pelanggaran yang luput dari pengawasan pemerintah.
  • Edukasi dan Sosialisasi; Mereka tak henti meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan industri, tentang hak-hak mereka atas lingkungan yang sehat. Melalui edukasi, masyarakat diberdayakan untuk memahami dampak aktivitas industri dan berani bersuara ketika hak mereka terampas.
  • Advokasi Hukum dan Kebijakan; Ketika pengawasan dan edukasi tak cukup, ormas lingkungan tak ragu mengambil jalur hukum. Mereka mendorong penegakan hukum terhadap perusahaan pelanggar, baik melalui gugatan perdata, pelaporan pidana, maupun pendampingan warga yang terdampak. Peran ini krusial dalam menciptakan efek jera dan memastikan keadilan lingkungan.
  • Kemitraan dan Kolaborasi; Tak hanya berhadapan, ormas lingkungan juga membuka ruang kemitraan. Mereka terlibat dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, audit lingkungan partisipatif, atau forum multipihak. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong praktik industri yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Studi atau Kasus Nyata

Berbagai kisah sukses telah menunjukkan bagaimana ormas lingkungan mampu membalikkan keadaan. Sebut saja WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) yang telah berulang kali berhasil memenangkan gugatan hukum terhadap perusahaan perusak lingkungan, atau AMPHIBI dengan gerakan restorasi ekosistem yang melibatkan masyarakat lokal. Di skala global, organisasi seperti ELAW (Environmental Law Alliance Worldwide) mendukung jejaring aktivis hukum lingkungan di seluruh dunia, membuktikan bahwa gerakan ini tak mengenal batas.

Perusahaan-perusahaan raksasa pun kerap terpaksa melakukan pemulihan lingkungan atau mengubah kebijakannya setelah mendapat tekanan kuat dari masyarakat sipil dan ormas lingkungan, menunjukkan kekuatan kolektif dalam advokasi.

Tantangan dan Hambatan

Meskipun perannya vital, ormas lingkungan sering menghadapi kendala yang tidak ringan. Keterbatasan akses terhadap data dan informasi lingkungan yang transparan menjadi hambatan utama. Selain itu, tekanan balik dari perusahaan, mulai dari gugatan balik hingga intimidasi, bukanlah hal baru. Kurangnya saluran partisipatif yang efektif dalam pengambilan keputusan lingkungan juga sering menjadi keluhan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan perlindungan hukum yang kuat bagi para aktivis lingkungan agar mereka dapat bekerja tanpa rasa takut.

Advokatif

Melihat urgensi kondisi lingkungan dan peran vital ormas, sudah saatnya kita memperkuat posisi mereka sebagai aktor strategis dalam menjaga lingkungan. Pemerintah harus memfasilitasi kemitraan multipihak dan memastikan transparansi informasi lingkungan. Perusahaan, di sisi lain, perlu membuka ruang dialog yang setara dengan ormas, tidak lagi melihat mereka sebagai musuh, melainkan mitra dalam menciptakan bisnis yang lestari.

Kelestarian lingkungan bukan hanya soal teknis rekayasa, tetapi soal etika dan keberanian untuk bersuara. Di sinilah peran ormas lingkungan menjadi cahaya di tengah kabut kepentingan industri. Mereka bukan penonton pasif, melainkan penentu aktif masa depan lingkungan yang sehat bagi kita dan generasi mendatang.

Berita Terkait

Hari Ini, Sosialisasi Pengembangan Amphibi Se- Sumut Digelar di Pantai Sri Mersing Sergai
Pelindo Regional 1 Santuni Ribuan Anak Yatim di Hari Pelindo ke-4
Kasus Kapal Tunda, Pelindo Hormati Proses Hukum Kejati Sumut atas Kasus 2019 Sebelum Merger
Peringati World Clean Up Day 2025 dan Perkenalan Kepengurusan AMPHIBI Sumut
AMPHIBI Bersama Kanwil Pas Sumut Aksi Tanam Serentak Ribuan  Bibit Kelapa Dukung Program Ketahanan Pangan
AMPHIBI Adakan Rapat Kordinasi Jelang Aksi Penanaman Ribuan Bibit Kelapa
Selamat & Sukses HUT AMPHIBI ke 9 Tahun Diwarnai Aksi Tanam Pohon dan Bagikan Minyak Goreng Bagi Masyarakat
Sambut HUT AMPHIBI Ke 9 dan HUT RI Ke 80, Bersama Warga Bergotong Royong Ciptakan Lingkungan Bersih
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 00:00

Selamat !!! M.Isa Albasir Terpilih Ketua KNTI Sumut  Bertekad Perjuangkan Hak Nelayan Kecil

Minggu, 5 Oktober 2025 - 02:15

Hari Ini, Sosialisasi Pengembangan Amphibi Se- Sumut Digelar di Pantai Sri Mersing Sergai

Jumat, 3 Oktober 2025 - 01:37

Jalan Rusak “1000 Lobang” di Daratan Tinggi Desa Pematang Johar Bikin Resah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 01:00

UMKM Binaan Pelindo Regional 1 Tampil di Inacraft October 2025 “Youthpreneurs”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 07:07

Pelindo Regional 1 Santuni Ribuan Anak Yatim di Hari Pelindo ke-4

Selasa, 30 September 2025 - 02:27

PSMTI Sumut Adakan Bhakti Sosial Pengobatan Gratis Disambut Antusias Warga

Minggu, 28 September 2025 - 11:25

Diwarnai Bhakti Sosial Kegiatan Pelantikan PAC PP Medan Marelan Diketuai Ardiansyah Sitepu, S.Pdi Sukses dan Meriah

Jumat, 26 September 2025 - 11:38

Kasus Kapal Tunda, Pelindo Hormati Proses Hukum Kejati Sumut atas Kasus 2019 Sebelum Merger

Berita Terbaru