Sidoarjo — Aura perubahan berembus dari Museum Mpu Tantular, Sidoarjo. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AMPHIBI Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) sebagai panggung konsolidasi besar untuk menyulut semangat perlawanan terhadap darurat limbah dan sampah yang makin mengkhawatirkan.
RAKERWIL dibuka langsung oleh Ketua DPW AMPHIBI Jatim, Samsul Hadi, S.O., yang menggemakan pesan penting yaitu : “setiap warga negara punya hak hidup di lingkungan yang bersih dan sehat—sebuah amanat luhur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009. “Lingkungan bukan hanya tanggung jawab negara.
Ini hak dan kewajiban bersama,” tegasnya.
Menguatkan semangat itu, Ketua Umum DPP AMPHIBI sekaligus pendiri organisasi, Agus Salim Tanjung, S.O., S.I., membeberkan latar belakang lahirnya AMPHIBI.
Ia menyuarakan kegelisahan mendalam atas praktik liar pelaku usaha yang membuang limbah B3 sembarangan. “Kami berdiri karena geram.
AMPHIBI hadir sebagai benteng moral dan kontrol sosial agar bumi tidak terus-menerus jadi korban,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Forum pun menghangat saat sesi dialog interaktif dimulai. Narasumber pertama disampaikan Srimuryani—akrab disapa Titut—mewakili Direktur Pengurangan Sampah dan Ekonomi Sirkular KLHK.
Ia menggarisbawahi bahwa tanggung jawab pengurangan sampah bukan monopoli pemerintah. “Masyarakat, pelaku usaha, LSM, semua wajib turun tangan. Target kita: Indonesia bebas krisis sampah 2030,” tegasnya.
Paparan kedua datang dari Subarja, S.H., M.Si., Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Jatim. Ia membagikan kisah sukses kolaborasi warga dan DLHK membersihkan kawasan pantura. “Tanpa rakyat, negara lumpuh dalam urusan lingkungan. AMPHIBI punya potensi besar jadi mitra perubahan,” katanya.
RAKERWIL kian bernyawa saat AKBP Nawa Kuriawan, S.I.K., dari Kominter Interpol Mabes Polri, tampil menutup sesi. Ia membuka wawasan soal penegakan hukum lingkungan.
“Siapa pun yang bermain-main dengan limbah, siap-siap berhadapan dengan hukum.
“Tak ada kompromi untuk kejahatan lingkungan,” ujarnya tegas.
Melalui RAKERWIL ini, AMPHIBI Jawa Timur berikrar untuk menguatkan barisan, mengasah strategi, dan memperluas jejaring demi satu tujuan besar: revolusi hijau yang lahir dari kekuatan rakyat.
Kolaborasi, edukasi, dan aksi nyata jadi senjata utama untuk mengubah krisis jadi solusi—dimulai dari Jawa Timur, untuk seluruh Indonesia.
(red-imam).