Medan, Amphibi News.com – Adanya peristiwa kebakaran Pabrik minyak goreng (Migor) PT ARM dinilai tim DPP.REAKSI (Relawan Antisipasi Kebencanaan dan Lingkungan Hidup Pesisir) diketuai Putra Islami telah mencemari lingkungan hidup serta akibat kebakaran dengan mengeluarkan asap tebal selama berjam- jam tersebut telah menimbulkan polusi udara.
Bahkan adanya tumpahan minyak goreng ke dalam saluran air dan anak sungai menimbulkan keresahan bagi warga khususnya petani tambak dan nelayan.
Hal itu sesuai pantaun dari tim REAKSI menilai dampak dari kebakaran pabrik Migor tersebut mengakibatkan tumpahan limbah nya mengalir ke parit dan anak sungai dapat merusak lingkungan”, Ungkap Putra Islami selaku ketua DPP REAKSI.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sangat disayangkan kebakaran pabrik Migor PT ARM yang hingga malam hari kobaran api dan kepulan asap hitam masih berlangsung selama 16 jam kepulan asap hitam pekatnya hingga menyebar mengotori udara di kawasan Medan Labuhan dan Medan Marelan bahkan sampai ke Percutseituan.
Hingga Rabu malam (23/07/2025) kobaran api dan asap hitam yang membumbung ke langit masih menjadi pemandangan menyeramkan bagi warga.
Sebagaimana diketahui, kejadian kebakaran yang mulai terjadi sejak Rabu siang sekira pukul 15.00 WIB itu sangat jelas terlihat bagi pengguna jalan KL.Yos Sudarso Medan Labuhan persisnya dekat Simpangkantor Jalan M. Ilyas Kecamatan Medan Labuhan.
Warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kebakaran ada yang mengungsi karena khawatir kobaran api yang sulit dipadamkan tersebut merembet ke rumah warga.
Pabrik pengolahan CPO atau minyak sawit yang terbakar diketahui PT ARM bekas pabrik PT Able beralamat di Jalan Kapten Mohammad Ilyas Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan.
Selain menimbulkan dampak polisi udara yang terus mengeluarkan kepulan asap hitam ternyata kebakaran yang sulit dijinakkan tersebut membuat berdampak buruk bagi lingkungan di darat dengan tumpahnya minyak goreng ke saluran parit dan anak sungai.
Bahkan akibat kebakaran hingga malam itu sempat membuat aliran listrik padam selama beberapa jam hingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Warga menginformasikan, Kebakaran hebat itu sempat mengeluarkan beberapa kali suara ledakan yang berasal dari gudang bagian belakang penyimpanan bahan baku industri pengolahan minyak sawit.
Dikhawatirkan, minyak itu akan berdampak terhadap usaha tambak ikan dan udang milik warga Kelurahan Sei Mati yang berada di bagian hilir paret.
“Minyak ini akan mengalir ke arah tambak dan ini bisa membahayakan ikan maupun udang yang berada di dalamnya,” kata Darwin warga sekitar yang melihat langsung peristiwa kebakaran hebat itu.
Warga pun penasaran langsung mengambil air Parit yang sudah tercampur minyak itu menggunakan plastik bekas minuman gelas, terlihat air itu sudah terdampak minyak mentah dari PT Agro Raya Mas itu.
Meski puluhan mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan telah datang dan berusaha melakukan pemadaman.
Hingga keesokan harinya pada Kamis siang sijago merah yang mengamuk PT ARM memproduksi Migor tersebut dapat ditaklukan.(Leo-Amphibi Amphibi News).